Setiap kali mendengar kata ‘investasi’, banyak yang berpendapat bahwa investasi membutuhkan modal yang besar. Kenyataannya tidak melulu seperti itu. Saat ini, banyak sekali alternatif investasi yang lebih murah dan mudah, salah satunya reksa dana. Reksa dana merupakan pilihan investasi yang dapat dibeli dengan modal minim namun mampu menghasilkan keuntungan yang cukup besar.

Siapa yang menyangka bahwa setelah pandemi, reksa dana menjadi salah satu primadona yang cukup banyak dilirik. Faktanya, investasi reksa dana cukup banyak diminati. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah investor reksa dana yang terdaftar di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) dari tahun 2019 hingga tahun 2022 (Oktober).

Pada prakteknya, reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang professional dan berpengalaman. Cocok untuk investor pemula yang ngga mau ribet dan ngga punya waktu banyak. Apalagi sekarang semua transaksi serba online jadi sangat memudahkan sekali, loh.

Nah, tapi reksa dana itu apa, sih?

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh MI.

Singkatnya, sih, MI mengumpulkan dana dari para investor yang kemudian akan diinvestasikan dan dikelola dalam portofolio efek. Nah, dana yang terkumpul akan disimpan di bank kustodian yang sudah bekerjasama dengan MI.

Portofolio efek? Itu apa, ya?

Jadi, MI akan menginvestasikan dana dari investor ke berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi (surat utang), deposito berjangka, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Efek lainnya. Kumpulan Efek tersebut yang dinamakan portofolio efek.

Sampai di sini sudah sedikit paham mengenai reksa dana? Jangan ragu lagi, ya!